Senin, 26 Maret 2012

Independensi Media Nusantara


Kita semua tahu bahwa keakuratan sebuah media dalam menyampikan informasinya tergatung dari Independensinya. Sejarah media di Indonesia pada masa-masa paska kemerdekaan RI adalah sebagai corong dari sebuah partai politik, sehingga apa yang telah di informasikan itu tidak memihak kepada rakyat melainkan lebih kepada apa yang dibutuhkan dari partai  politik yang menaunginya. Apalagi pada masa-masa Orde Baru Independensi dari sebuah media yang ada di Indonesia ini benar-benar terabaikan, karena apa yang di informasikan oleh media harus memihak kepada pemerintahan.
            Namun paska reformasi keterbukaan media dalam menyampaikan informasi dan fungsi aslinya sebagai kontrol sosial benar-benar terangkat. Hal ini terbukti dengan sedikitnya media yang mmenjadi corong partai politik dan apa yang di informasikan benar-benar memihak apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
            Lalu bagaimana dengan kondisi independensi media yang ada di kapus Universitas Nusantara PGRI Kediri ini, kita semua tahu bahwasanya dunia mahasiswa bisa dikatakan sebagai miniatur dari sebuah Negara dimana ada pemerintahan pusat (BEM-U) sampai pemerintahan daerah paling bawah (Himaprodi) dan bahkan ada UKM untuk mengembangkan potensi yang ada pada mahasiswa. Apalagi dunia mahasiswa dikenal dengan dunia idealis yang bahkan bisa mengarah kepada egoitas pribadi.
            Yakup Adi Prayoga selaku Presiden Mahasiswa UNP mengatakan Rabu (20/4) “media yang ada di kampus kita ini baik itu Warta Nusantara maupun Radio Nusantara dan kemungkinan besar nanti juga ada Televisi Nusantara, ini nanti kedepan akan dibentuk wadah tersendiri yang independen, kalau mungkin saat ini di tangani oleh Nusantara Multi Kresi yang saya kira memang berkompeten dibidang ini, ini hanya untuk sementara namun kedepan ini nanti ada lembaga independen tersendiri yang akan mengatur  jadi untuk informasi yang disampaikan tidak bersifat subjektif tapi lebih bersifat objektif”.
            “Dan perlu diketahui juga bahwa media yang ada di kampus kita ini bisa digunakan untuk menyampaikan seluruh aspirasi dari para mahasiswa baik itu berupa kritik,saran maupun yang lainnya sebagai kontrol dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sendiri, bahkan bisa juga untuk mengkritisi kebikan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak rektorat terkait fasilitas maupun sarana yang ada dikampus ataupun yang lainnya, saya tidak ingin ada dominasi dalam media ini karena itu bisa melunturkan independensinya, jadi ketika nanti ada suatu permasalahan dalam Negara Mahasiswa ini objektifitas dari media ini bisa dipercaya”,pungkasnya.
            Memang bisa dikatakan hampir seluruh mahasiswa menuntut objektifitas informasi yang disammpaikan seluruh media yang ada di kampus pimpinan rektor Drs. H. Samari,S.E.,M.M.ini. Supaya para mahasiswa tidak merasa dibodohi atas arus informasi yang ada pada media informasi dan komunikasi di Universitas Nusantara PGRI Kediri.(LJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar