Selasa, 03 Juli 2012

Seandainya gelar sarjana bukan sekedar formalitas



Gelar sarjana merupakan impian setiap mahasisiwa yang menempuh studi pada level strata satu (S1), namun bagi mahasiswa yang kurang sadar akan gelar tersebut mereka beranggapan bahwa gelar sarjana hanyalah sebagai pelengkap syarat administrasi untuk mmembangun karir di berbagai perusahaan dan instansi, anggapan ini juga ditunjang oleh adanya batas minimal lulusan S1 yang diajukan oleh sebagian besar perusahaan maupun instansi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi apabila ingin diterima  dalam perusahaan maupun instansi tersebut yang kadang tanpa mempertimbangkan kwalitas calon pegawainya. Apalagi di Indonesia saat ini praktik KKN masih sangat mengakar diberbagai bidang sehinggga gelar S1 hanya dianggap sebagai formalitas semata, asal memiliki saudara atau orang yang dikenal dalam perusahan atau instansi yang akan dituju, maka peluang untuk diterima dalam perusahaan atau instansi tersebut sangat besar.
Seandainya mahasiswa sadar akan status yang diemban ketika berproses dalam penempuhan gelar S1-nya, maka kemungkinan anggapan bahwa Strata Satu hanyalah sekedar formalitas itu tidak pernah ada. Namun saat ini penyadaran akan hal ini sangat sulit sekali karena banyaknya kebijakan-kebijakan yang terlihat bias serta kurangnya control dari pemerintah maupun pihak perguruan tinggi yang akhirnya mematikan kesadaran mahasiswa akan peningkatan kwalitas dalam proses penempuhan gelar Strata Satu-nya.
Kebanyakan dalam Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Pergruruan Tinggi Swasta (PTS) dihuni oleh mahasiswa-mahsiswa hidonis yang lupa akan perannya sebagai Agen Of Change yang fungsi khususnya membawa perubahan dalam peningkatan kwalitas pribadi. Sehingga banyak  dari mahasiswa yang beranggapan bahwa proses penempuhan gelar sarjana merupakan proses penempuhan syarat formalitas saja bukan peningkatan kwalitas................................

by. mimpi xixixixixi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar